3 Strategi Kantor Konsultan Aktuaria Kelola Program Manfaat Pasti

Setiap perusahaan yang mempekerjakan karyawan memiliki kewajiban untuk memberikan imbalan kerja, terutama imbalan pasca kerja seperti pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan manfaat pensiun. Kewajiban ini bukan hanya soal memenuhi peraturan ketenagakerjaan, tetapi juga tentang bagaimana perusahaan mencatat dan mengelola liabilitas jangka panjang yang bisa mencapai miliaran rupiah.

Di sinilah kehadiran kantor konsultan aktuaria menjadi sangat penting. Mereka membantu perusahaan menghitung, mengelola, dan mengoptimalkan kewajiban imbalan kerja agar tidak membebani keuangan perusahaan di masa depan.

Memahami Kewajiban Imbalan Kerja

Kewajiban imbalan kerja adalah janji perusahaan untuk memberikan kompensasi kepada karyawan di kemudian hari. Ini mencakup berbagai jenis manfaat seperti uang pesangon saat pensiun, santunan meninggal dunia, atau kompensasi cacat tetap.

Yang sering tidak disadari banyak perusahaan adalah bahwa kewajiban ini harus dicatat dalam laporan keuangan sejak sekarang, meskipun pembayarannya baru akan dilakukan puluhan tahun ke depan. Ini yang disebut sebagai defined benefit plans atau program manfaat pasti.

Berbeda dengan program iuran pasti di mana perusahaan hanya perlu menyetor sejumlah dana setiap bulan, program manfaat pasti mengharuskan perusahaan menghitung berapa besar liabilitas yang harus disiapkan untuk memenuhi janji kepada seluruh karyawan.

Tantangan dalam Mengelola Program Manfaat Pasti

Menghitung kewajiban imbalan kerja bukanlah perkara sederhana. Perusahaan harus mempertimbangkan banyak faktor seperti berapa lama karyawan akan bekerja, berapa gaji mereka di masa depan, berapa tingkat kenaikan gaji tahunan, dan berapa probabilitas karyawan keluar sebelum pensiun.

Belum lagi perusahaan harus memperhitungkan tingkat diskonto yang tepat untuk menghitung nilai kini dari kewajiban di masa depan. Salah menghitung satu variabel saja bisa mengakibatkan laporan keuangan tidak akurat dan perusahaan kekurangan dana saat harus membayar kewajiban tersebut.

Tantangan lainnya adalah perubahan regulasi. Sejak tahun 2024, perusahaan di Indonesia harus mengikuti standar akuntansi baru yaitu PSAK 219 yang merupakan penomoran baru dari PSAK 24. Standar baru ini memiliki persyaratan pengungkapan yang lebih detail dan metodologi perhitungan yang lebih kompleks.

Peran Strategis Kantor Konsultan Aktuaria

Konsultan aktuaria adalah profesional yang memiliki keahlian khusus dalam matematika, statistik, dan teori probabilitas untuk menghitung risiko keuangan jangka panjang. Dalam konteks imbalan kerja, mereka membantu perusahaan dalam beberapa hal krusial.

Pertama, konsultan aktuaria melakukan valuasi aktuaria, yaitu perhitungan matematis yang kompleks untuk menentukan berapa besar kewajiban imbalan kerja perusahaan saat ini. Mereka menggunakan metode projected unit credit, standar internasional yang diakui dalam PSAK 219, untuk memastikan perhitungan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kedua, mereka membantu perusahaan menentukan asumsi-asumsi yang realistis. Misalnya, berapa tingkat turnover karyawan yang wajar? Berapa tingkat kenaikan gaji yang reasonable untuk 20 tahun ke depan? Asumsi yang tepat akan menghasilkan perhitungan yang akurat.

Ketiga, konsultan aktuaria memberikan rekomendasi strategi pendanaan. Mereka menghitung berapa dana yang sebaiknya disisihkan perusahaan setiap tahun agar saat karyawan pensiun atau keluar, perusahaan memiliki cukup dana tanpa harus mengganggu cash flow operasional.

Manfaat Menggunakan Jasa Aktuaris

Dengan melibatkan konsultan aktuaria, perusahaan mendapatkan beberapa keuntungan signifikan. Yang pertama adalah kepatuhan regulasi. Laporan aktuaria dari konsultan profesional memastikan perusahaan memenuhi persyaratan PSAK 219 dan dapat melewati audit eksternal tanpa masalah.

Kedua adalah transparansi keuangan. Manajemen dan pemegang saham mendapat gambaran jelas tentang berapa besar liabilitas jangka panjang perusahaan, sehingga bisa membuat keputusan bisnis yang lebih informed.

Ketiga, perusahaan bisa mengoptimalkan biaya. Dengan strategi pendanaan yang tepat, perusahaan tidak perlu menyediakan dana berlebihan yang mengikat modal, tapi juga tidak kekurangan dana saat dibutuhkan.

Terakhir, konsultan aktuaria membantu perusahaan mengantisipasi risiko. Mereka bisa melakukan analisis sensitivitas untuk melihat bagaimana perubahan asumsi ekonomi seperti inflasi atau suku bunga akan mempengaruhi kewajiban perusahaan.


Mengelola kewajiban imbalan kerja adalah tanggung jawab serius yang membutuhkan keahlian khusus. Konsultan aktuaria tidak hanya membantu perusahaan memenuhi kewajiban regulasi, tetapi juga memberikan wawasan strategis untuk mengelola liabilitas jangka panjang secara efektif. Di era PSAK 219, peran mereka menjadi semakin krusial untuk memastikan kesehatan keuangan perusahaan dalam jangka panjang.

Share your love

Chat with Us!